Beranda | Artikel
Ringkasan Pelajaran Kitab Tauhid [1]
Kamis, 20 November 2014

baxthi-logo2

Bismillah.

Berikut ini kami sajikan kepada segenap pembaca. Ringkasan penjelasan kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

  • Kitab Tauhid adalah kitab/buku yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang berisi penjelasan tentang tauhid yang dibawa oleh para nabi dan rasul. Di dalam kitab ini dicantumkan ayat-ayat, hadits-hadits dan keterangan para ulama salaf. Kitab ini sangat bermanfaat bagi kaum muslimin untuk memahami tauhid dan syirik secara lebih terperinci
  • Penulis mengawali Kitab Tauhid ini dengan membawakan firman Allah dalam surat adz-Dzariyat ayat 56 (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” Di dalam ayat ini terkandung pelajaran bahwa tauhid merupakan tujuan penciptaan jin dan manusia.
  • Tauhid adalah mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya. Tauhid terbagi menjadi tiga; tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma’ wa shifat. Ketiga macam tauhid ini telah tercakup di dalam rukun iman yang pertama yaitu iman kepada Allah. Iman kepada Allah meliputi; iman terhadap wujud Allah, iman terhadap rububiyah, uluhiyah, dan juga asma’ wa shifat-Nya.
  • Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah di dalam perbuatan-perbuatan-Nya; mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta. Termasuk di dalam tauhid rububiyah adalah keyakinan bahwa Allah satu-satunya yang memberi rizki, yang menghidupkan dan mematikan. Tauhid jenis ini telah diakui oleh orang musyrik dan orang kafir secara umum. Dengan demikian keyakinan terhadap keesaan Allah dalam hal rububiyah ini belum bisa memasukkan seseorang ke dalam agama Islam
  • Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan hamba atau dengan bahasa lain yaitu mengesakan Allah dalam hal ibadah. Menujukan segala bentuk ibadah hanya kepada Allah dan meninggalkan semua sesembahan selain-Nya. Inilah tauhid yang membedakan antara kaum beriman dengan kaum musyrikin. Inilah tauhid yang menjadi muatan pokok semua kitab suci yang Allah turunkan dan menjadi misi utama dakwah setiap rasul
  • Tauhid asma’ wa shifat adalah mengesakan Allah dalam hal nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang mulia dan tidak disamai oleh makhluk-Nya. Kita wajib mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana yang tertera di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah tanpa menyelewengkan makna atau bahkan menolaknya
  • Ibadah secara bahasa bermakna perendahan diri dan ketundukan. Adapun secara syari’at ibadah harus memadukan dua hal pokok yaitu puncak perendahan diri dan puncak kecintaan. Ibadah ditegakkan di atas tiga pilar amalan hati yaitu cinta, takut, dan harap. Ibadah hanya akan diterima apabila ikhlas dan sesuai dengan tuntunan. Ibadah itu mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah, berupa ucapan atau perbuatan, yang tampak dan tersembunyi.
  • Ibadah kepada Allah tidak akan terwujud tanpa membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan. Oleh sebab itu ibadah harus dilandasi tauhid yang murni. Ibadah tanpa tauhid tidak bias disebut sebagai ibadah yang hakiki. Apabila ibadah dan agama tercampuri syirik besar dan kekafiran maka seluruh amalan akan sirna dan pelakunya akan kekal di dalam neraka  jika dia mati dalam keadaan tidak bertaubat darinya.
  • Pokok agama Islam ini terdiri dari dua hal; [1] Kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah, tidak boleh menujukan ibadah kepada siapa pun selain Allah; apakah itu malaikat, nabi atau wali, apalagi batu dan pohon. [2] Kita tidak beribadah kepada Allah kecuali hanya dengan mengikuti syari’at-Nya, bukan dengan bid’ah dan hawa nafsu. Oleh sebab itu di dalam kalimat syahadat terkandung dua kaidah ini; laa ilaha illallah mengandung kewajiban bertauhid dan menolak syirik, sedangkan di dalam Muhammadur rasulullah terkandung kewajiban ittiba’/mengikuti tuntunan dan menjauhi bid’ah
  • Allah tidak membutuhkan ibadah kita. Ibadah merupakan kebutuhan kita. Apabila kita beribadah kepada Allah maka Allah akan memuliakan kita, sebaliknya jika kita justruy kufur atau mempersekutukan-Nya maka Allah akan menghinakan dan menghukum kita. Oleh sebab itu ibadah kepada Allah merupakan sumber kebahagiaan hamba
  • Tauhid adalah perkara paling agung yang diperintahkan Allah, sedangkan syirik adalah perkara paling berbahaya yang Allah larang. Mewujudkan tauhid dan mati di atasnya adalah kunci masuk ke dalam surga, sedangkan mati di atas syirik atau kekafiran akan menyebabkan pelakunya kekal dihukum di dalam neraka, wal ‘iyadzu billah…
  • Tauhid adalah cabang keimanan yang tertinggi, bahkan tauhid itulahj pokok utama iman. Tanpa tauhid tidak ada iman. Tidak akan sah keislaman seorang hamba betapa pun banyak amal kebaikan yang dia miliki apabila tidak dilandasi dengan tauhid yang benar. Oleh sebab itulah memperhatikan masalah tauhid adalah kewajiban dan kebutuhan setiap insan.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/ringkasan-pelajaran-kitab-tauhid-1/